Berita

Kebangkitan Ikan Hias Gunungkidul

Selasa, 13 Agustus 2019

Kesan Gunungkidul yang dikenal kering dan tandus kini mulai pudar. Melalui semangat muda Suranto Surip, Suratmin, Bagyo, Sungkono, Susanto, Choirul Umam, dan anggota lainnya yang tergabung dalam komunitas Perajin Ikan Hias Gunungkidul dan Komunitas Gunungkidul Aquascape (GKA), Gunungkidul mulai menampakkan kesegaran dan keindahannya. Berbagai jenis ikan hias warna warni seperti gapi, cupang, dan koi, sejak 2 tahun yang lalu diternakkan dengan telaten. Diawali dengan memanfaatkan kolam permanen, juga wadah bekas kemasan buah impor serta lainnya, kini meningkat menggunakan akuarium kaca berikut instalasi aerasi dan pencahayaan yang bagus.

Bagyo, koordinator komunitas breeder Kandang Gapi dusun Gelaran I desa Bejiharjo kecamatan Karangmojo saat ditemui Senin 12 Agustus 2019 menjelaskan, Gunungkidul memiliki produk gapi unggulan jenis Albino Full Red (AFR). AFR kelahiran Karangmojo ini sangat diminati penggemar ikan hias luar daerah karena ukuran tubuhnya yang lebih bongsor dibanding AFR dari breeder lainnya. Tidak menutup kemungkinan, akan muncul produk ikan hias unggulan lainnya yang bisa menjadi ciri khas dari Kabupaten Gunungkidul.

Usaha budidaya ikan hias merupakan salah satu usaha yang memberikan alternatif sumber penghasilan untuk meningkatkan pendapatan petani/pengusaha ikan hias. Usaha budidaya ikan hias cukup prospek dikembangkan. Hal ini disebabkan dalam budidaya ikan hias memiliki keunggulan-keunggulan sebagai berikut : teknologinya mudah diserap dan diterapkan, karena teknologi yang digunakan cukup sederhana; dapat diusahakan skala rumah tangga/ usaha kecil; perputaran modal cepat, dapat dipanen dalam jangka waktu yang singkat; mampu menyerap tenaga kerja; serta pasar yang menjanjikan baik domestik maupun mancanegara. _Dio.McS_