Berita

Gyrodactylus sp., Parasit Penyebab Penyakit pada Ikan Lele yang Sering Muncul di Gunungkidul

Senin, 31 Desember 2018

Gyrodactylus sp. adalah parasit berupa cacing kecil yang menempel pada kulit dan insang ikan, baik pada ikan lele maupun nila. Parasit ini lebih banyak menyerang pada ikan lele, baik lele yg masih kecil (umur 1 bulan setelah menetas) maupun ikan lele yang sudah remaja.

Siklus hidup parasit Gyrodactylus sp. sangat pendek yaitu hanya sekitar 4-5 hari, sehingga bila lingkungan mendukung parasit ini akan sangat cepat berkembang.

Lele yang berumur kurang lebih 1 bulan setelah menetas lebih rentan terserang atau tidak tahan terhadap parasit tersebut yang menyebabkan anakan lele lebih gampang mati bila terinfestasi.

Ikan yang terinfestasi akan gampang menularkan ke ikan yang lain melalui kontak sesama ikan atau hidup dalam satu kolam.

Hampir di setiap kecamatan di Gunungkidul di temukan adanya infestasi parasit ini. Hal ini diketahui melalui sampel ikan yang sudah periksa oleh seksi Kesehatan Ikan dan Lingkungan Bidang Budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gunungkidul. Oleh Karena itu bisa di katakan Gunungkidul endemis terhadap infestasi parasit ini.

Gejala klinis ikan lele yang terkena infestasi parasit adalah lele menggantung, sulit bernafas dan banyak rimbunan lendir di sekitar kulit dan kenatian

Apabila benih lele terinfestasi parasit ini, tingkat kematian di pembenih atau UPR bisa mencapai 100 persen.

Berikut cara Penanggulangan parasit Gyrodactylus sp. :

Perbaikan kualitas air dengan cara rutin mengganti air dan pemberian kapur utk menaikan pH
Memutus siklus hidup parasit dengan perlakuan obat, baik herbal maupun non herbal.
Pemberian fumisid 20 ml/meter kubik air budidaya dengan aplikasi 2 kali dalam seminggu.
Pemberian garam dapur. Menurut dr. Alim 2 gram per liter di rendam 30 menit atau garam 2000-3000 gram per meter kubik menurut referensi dari buku KKP.