Sebuah Mutiara di Tempat yang Menjijikan
Cacing sutera merupakan pakan hidup larva benih ikan. Di manakah bisa kita dapatkan? Ternyata habitatnya atau tempat tumbuh dan berkembang di saluran air kotor/limbah. Saluran baik limbah rumah tangga maupun pabrik kecil atau besar.
Saat ini belum ada alternatif pakan hidup larva yang mampu mengalahkan peran cacing sutera bagi pembenih ikan. Meskipun ada pakan lain seperti kutu air dan artemia, tetapi dampak ke pertumbuhan dan perkembangan larva tidak sebaik cacing sutera. Masalahnya ketersediaan cacing sutra tidak selalu kontinyu. Ini berakibat roduksi benih ikan tidak maksimal bahkan cenderung mengalami penurunan. Disaat dibutuhkan tidak ada sedangkan saat tidak butuh justru keberadaan cacing ini melimpah.
Saat ini keberadaan cacing sutera di Kabupaten Gunungkidul lebih banyak disuplai dari luar Kabupaten Gunungkidul, seperti dari Kampung LeleBoyolali, Sekitar PT SritexSukoharjo dan dari Bantul di sekitar PT Madukismo. Beberapa UPR pun sudah ada yang mulai beternak cacing sutera tetapi produksinya belum banyak. Peternak cacing sutra masih fokus untuk dipakai sendiri. Itupun kadang masih kurang.
Banyak pembenih yang mengeluh harga cacing sutera kian hari kian mahal terutama memasuki musim penghujan. Harga di pasaran mencapai Rp 40.000,- perliter, pada hal jika satu tetasan induk lele menghasilkan 300.000 ekor larva benih ikan lele, maka rata rata membutuhkan cacing sutera 12 liter. Pemerintah sudah berupaya membantu mengatasi permasalahan ini, salah satunya memberikan fasilitas berupa sarana prasarana budidaya cacing sutera berikut dengan bimtek/pelatihan.
Berita Terkait
- Cara Menyimpan Ikan di Kulkas dan Mencairkan Ikan yang Beku
- Kepala DKP Wajibkan Peningkatan Kemampuan Teknis Petugas
- Dirasa Lebih Mudah, Taryono Pilih Kolam Tanah
- Pelajari Manfaatnya, Jangan Tunda lagi Mengkonsumsinya
- Sumanto Ngeposari, Pensiunan yang Semangat Kembangkan Ikan