Pembinaan CBIB di Trimadi Wiyono Farm, Semanu
Untuk memasuki pangsa pasar yang lebih besar (took jejaring, retail dan sebagainya) mutlak diperlukan jaminan keamanan pangan produk yang dijual. Dalam hal produk perikanan khususnya budidaya ikan sertifikat CBIB adalah salah satu bukti bila produk perikanan yang dihasilkan sudah terjamin keamanan pangannya. Maka dari itu Trimadi Wiyono Farm diwajibkan mengajukan sertifikasi CBIB sebagai salah satu syarat agar produknya dapat diterima di pangsa pasar tersebut.
Dalam rangka menunjang hal tersebut, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gunungkidul mendampingi dan membina Trimadi Wiyono Farm untuk melakukan CBIB dalam proses budidaya. Pendampingan yang dilaksanakan Rabu (16/01) di sekretariat kelompok dihadiri langsung Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gunungkidul, Kepala Seksi Sarpras Budidaya dan sebagai pendamping langsung di lapangan Kepala Seksi Perbenihan dan Produksi dan PPL Perikanan Kecamatan Semanu.
Trimadi Wiyono Farm berdiri pada bulan September 2018 dan belum pernah mendapat pembinaan tentnag CBIB. Walaupun termasuk kelompok baru, sarana dan prasarana budidaya yang dimiliki dinilai sudah memenuhi syarat dan layak untuk pengajuan CBIB. Hal ini dikarenakan kelompok ini berkonsultasi terlebih dahulu dengan PPL Perikanan setempat sebelum memulai budidaya.
Belum adanya rekaman mengenai tanggal tebar, jumlah tebar, penggunaan pakan dan obat adalah salah satu hal yang masih perlu untuk diperbaiki guna pengajuan sertifikasi CBIB nantinya.
Melihat lokasi budidaya yang juga dipakai untuk menanam sayuran seperti bawang merah, cabai, terong dan sebagainya Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gunungkidul menyarankan untuk mengembangkan lokasi budidaya tersebut sebagai eduwisata agar dapat menghasilkan keuntungan yang lain selain dari hasil budidaya ikan lele.
“Lokasi ini sangat mendukung untuk dijadikan eduwisata. Ada budidaya lele ada juga tanaman sayuran. Siswa sekolah atau orang yang ingin belajar berbudidaya saya rasa tidak keberatan dikenai charge apabila ingin melihat tempat ini. Tetapi dengan syarat harus disetting sebaik mungkin mulai dari pintu masuk hingga kolam paling belakang agar terlihat menarik dan bernilai jual.” Papar Kadis.
Berita Terkait
- BPKIL KKP Periksa Bakteri Kebal Obat di Bejiharjo
- Surveillans Ikan Koi di Ndalem Joglo Kuwarasan
- Ikan Asin Gunungkidul Diuji Formalin
- Pokdakan Mina Muda Mandiri Ikuti Sekolah Lapang Penyakit Ikan
- DKP Serahkan Bahan Ajar Pelatihan Budidaya Ikan Air Tawar (PIWK)