Mengapa Makan Ikan Laut Bisa Gatal?
Sajian ikan selalu mengundang selera. Selain rasanya yang lezat, kandungan proteinnya pun tergolong sangat prima kualitasnya. Tidak hanya itu, ikan juga merupakan sumber asam lemak tidak jenuh yang sangat besar peranannya dalam mencegah berbagai macam penyakit, seperti jantung koroner, aterosklerosis dan beberapa penyakit kanker.
Tetapi, dibalik kelezatannya, ikan berpotensi menyebabkan keracunan. Bagi siapa saja penggemar makan ikan (laut) : pindang, ikan asin, produk olahan ikan tuna ataupun jenis produk olahan ikan lainnya, sangat mungkin pernah mengalami atau merasakan adanya rasa gatal terhadap suatu jenis (olahan ) ikan yang sedang disantap. Alergi atau adanya rasa gatal salah satunya dapat disebabkan keracunan histamin, yaitu senyawa yang terdapat pada daging ikan. Histamin merupakan senyawa turunan dari asam amino histidin yang banyak terdapat pada ikan, umumnya ada pada ikan kelompok scombroid yang di dalam dagingnya terdapat padar histidin yang tinggi.
Mengapa Histamin Muncul?
Penanganan (handling) yang tidak baik
Handling ikan ditempat penangkapan, pengiriman, penyimpanan, dan pengolahan adalah sala satu yang sangat berpengaruh dalam memicu kemunduran atau kerusakan ikan. Handling yang hiegienis dan tepat waktu akan menghindari ikan tercemar histamin.
Suhu penyimpanan
Histamin biasanya akan segera muncul pada ikan mati dan dibiarkan pada suhu yang cukup tinggi dimana beberapa bakteri dapat tumbuh dan berkembang biak.
Gejala Keracunan
Gejala keracunan histamin mirip dengan gejala alergi yang dialami oleh orang yang sensitif terhadap ikan atau bahan makanan asal laut. Oleh karena itu, biasanya orang sering keliru membedakan keracunan histamin dengan alergi. Keracunan ini biasanya akan timbul karena tingginya kadar histamin yang terdapat pada ikan yang kita konsumsi. Histamin tidak berbahaya jika dikonsumsi dalam jumlah yang rendah, yaitu 8mg/100gram ikan.
Tips Mencegah Keracunan Histamin
Histamin bisa muncul pada ikan yang tidak segar sebagai akibat aktifitas enzim/mikroorganisme pembusuk. Apa yang dapat kita lakukan agar tidak tercemar histamin? Pertama adalah Memilih dan mengkonsumsi ikan yang benar-benar segar. Disamping itu, kita harus menangani dan menyimpan ikan pada tempat yang bersih (hygienis) dan usahakan menyimpan ikan dalam suhu rendah.
Berita Terkait
- Pemasaran Berkembang, Rezeki tak akan Tumbang
- Gemarikan di Semanu, Sosialisasikan Manfaat Ikan
- Tim Penggerak PKK Gunungkidul Sabet Juara II Lomba Masak Nasional
- Kemeriahan Harkanas 2023 Ala DKP Gunungkidul
- Gemar Makan Ikan di Mulusan Paliyan