Pupuk Organik dari Limbah Budidaya Lele
Limbah budidaya ikan yang selama ini cuma dibuang ternyata bisa diolah menjadi pupuk tanaman. Pengalaman ini disampaikan oleh Bapak Sugiyanto, ketua kelompok pembudidaya ikan (pokdakan) “Mina Prima”, dusun Sumberjo desa Ngawu Kecamatan Playen Kabupaten Gunungkidul. Menurut Kang Yanto, sapaan beliau yang juga aktif di dunia pendidikan sebagai pendiri dan penasehat SMK Muhammadiyah Playen, pupuk limbah lele sangat bagus karena mengandung banyak unsur yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Berikut ini disampaikan oleh beliau cara membuat fermentasi pupuk cair dari limbah lele budidaya.
Alat dan bahan :
1. Drum untuk fermentasi, volume sekitar 100 liter
2. Buah matang (sedikit busuk boleh) secukupnya
3. Tetes tebu atau gula pasir
4. Probiotik
Proses Pembuatan :
1. Isi drum dengan air limbah lele (lebih pekat limbahnya lebih bagus)
2. Buah yang sudah diblender masukkan dalam drum
3. Beri tetes tebu atau gula pasir.
4. Beri probiotik
Perbandingan bahan-bahan di atas kurang lebih 50 liter air limbah : 5 liter juz buah : 1 gelas tetes tebu /gula pasir.
5. Tutup dengan rapat
Setelah lebih kurang 1 bulan, pupuk sudah siap digunakanlah dengan catatan diencerkan terlebih dahulu sebelum disemprotkan. Perbandingan pengenceran 1 tangki (18 liter air ) berbanding dengan ¼ liter pupuk cair.
Kang Yanto juga menyampaikan pengalaman pemupukan pada tanaman padinya. Warna daun padi yang tadinya hijau kekuningan berubah drastis menjadi hijau segar setelah diberi pupuk tersebut. Pak Mardi yang beralamat di Bogor 1 Playen, mengatakan bahwa setelah menggunakan pupuk tersebut, produktivitas lahan sawahnya meningkat. Sebelumnya sepetak sawah Pak Mardi cuma menghasilkan 11 karung gabah basah, setelah memakai pupuk tersebut mendapat hasil 16 karung. Bapak Suratman, petani asal Sayangan Bandung Playen Gunungkidul, menyampaikan pengalamannya pada saat tanam padi kekurangan air sehingga pertumbuhannya kurang maksimal dan menguning. Setelah dipupuk dengan pupuk cair limbah lele hasilnya sangat memuaskan. Tanaman padinya berubah menjadi hijau segar. Sebagai informasi tambahan, saat ini Kang Yanto sedang mempersiapkan 3 drum fermentasi limbah, dan bagi siapa saja yang berminat dipersilahkan untuk berkunjung ke rumahnya.
Berita Terkait
- BPKIL KKP Periksa Bakteri Kebal Obat di Bejiharjo
- Surveillans Ikan Koi di Ndalem Joglo Kuwarasan
- Ikan Asin Gunungkidul Diuji Formalin
- Pokdakan Mina Muda Mandiri Ikuti Sekolah Lapang Penyakit Ikan
- DKP Serahkan Bahan Ajar Pelatihan Budidaya Ikan Air Tawar (PIWK)