DPRD Gunungkidul Lakukan Kunjungan Kerja di Dua Telaga
DPRD Kabupaten Gunungkidul dalam hal ini Ketua DPRD bersama Komisi B menutup rangkaian kunjungan kerja yang didampingi oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gunungkidul dengan mengunjungi 2 telaga, Jumat (12/6). Kunjungan dalam rangka pengawasan dan pemantauan dampak Covid-19 tersebut diawali dengan mengunjungi telaga Kemuning, Patuk dan ditutup dengan kunjungan di telaga ikonik Gunungkidul, yaitu Telaga Jonge, Semanu.
Dalam kunjungan kerja tersebut disampaikan banyak hal serta kegiatan yang telah dilakukan oleh pengelola ke dua telaga, baik dari unsur pengawasan maupun budidaya ikan. Selain itu disampaiakan pula bahwa kegiatan budidaya ikan di kedua telaga tersebut sebagian besar keuntungan yang didapatkan digunakan untuk kegiatan sosial seperti pembangunan jalan, renovasi fasilitas telaga dan sebagainya.
Namun, beberapa kendala juga disampaikan oleh pengelola telaga, seperti sulitnya akses jalan di Telaga Kemuning, banyakya ikan predator di Telaga Jonge, kurangnya sarana pengawasan dan lain sebagainya. Mengenai dampak pandemi Covid-19, pengelola kedua telaga menyampaikan bahwa akibat wabah ini praktis kegiatan di telaga tidak ada sama sekali, baik dari pemancingan ataupun pariwisata.
Dari laporan tersebut, Endah Subekti Kuntariningsih, SE, selaku Ketua DPRD Kabupaten Gunungkidul menyampaikan bahwa memang banyak sekali sektor yang terdampak pandemi Covid-19 ini. Beliau menyampaikan agar pengelola telaga bersabar hingga keadaan normal kembali sehingga kegiatan produktif yang biasa dilakukan dapat terlaksana kembali. Namun hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan, sebab pemulihan ekonomi sebagai dampak pandemi pasti akan dilakukan segera setelah keadaan benar-benar pulih.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gunungkidul, drh. Krisna Berlian, menambahkan agar kita semua mengambil hal positif dalam menyikapi pandemi ini. Waktu luang yang ada akibat tidak adanya kegiatan dapat diisi oleh para pengelola telaga dengan mempersiapkan apa-apa yang dibutuhkan setelah pandemi usai, seperti memperbaiki fasilitas telaga, membersihkan lingkungan sekitar, mengecek aset-aset yang ada, pembuatan papan informasi dan lain sebagainya. Hal tersebut sangat perlu dilakukan mengingat potensi budidaya ikan dan pariwisata kedua telaga tersebut sangat besar, pungkasnya.
Berita Terkait
- BPKIL KKP Periksa Bakteri Kebal Obat di Bejiharjo
- Surveillans Ikan Koi di Ndalem Joglo Kuwarasan
- Ikan Asin Gunungkidul Diuji Formalin
- Pokdakan Mina Muda Mandiri Ikuti Sekolah Lapang Penyakit Ikan
- DKP Serahkan Bahan Ajar Pelatihan Budidaya Ikan Air Tawar (PIWK)