Pemantauan Penyakit Ikan sekaligus Ujicoba Smartkit Buatan LP2IL Serang Banten di Karangmojo
Tim Perikanan Budidaya DKP Gunungkidul pada Rrabu 29 Juli pukul 09.30 BBWI melaksanakan pemantauan hama penyakit ikan di wilayah kapanewon Karangmojo. Tim yang terdiri dari seksi Kesehatan Ikan dan Lingkungan, Perbenihan dan Produksi, serta Pengawas Perikanan DKP Gunungkidul tiba di UPR Mino Koi, Karangwetan 1, Gedangrejo, Karangmojo, Gunungkidul . Rombongan disambut oleh Sungkono, pelaku usaha sekaligus owner UPR Mina Koi.
Kegiatan reguler ini merupakan upaya untuk meminimalisir penularan dan penyebaran penyakit ikan yang bisa mengakibatkan kerugian bagi pelaku usaha perikanan khususnya pembenihan ikan koi.
Pada kesempatan ini juga dilakukan demo uji smartkit mengukur parameter kualitas air berupa kandungan nitrit dan fosfat. Uji ini sebagai wujud apresiasi DKP Gunungkidul sekaligus memenuhi permintaan untuk dapat memberikan testimoni berupa video singkat aplikasi smartkit di lapangan dan apresiasi terhadap KKP RI Direktorat Jendral Perikanan Budidaya LP2IL serang atas bantuan smartkit-nya.
Hasil uji menunjukkan nilai nitrit kurang dari 0,01 ppm dan fosfat 0,05 ppm. Ini menunjukkan bahwa kualitas air kolam di UPR Mina Koi kondisinya baik. Air kolam dinilai berbahaya bagi kehidupan ikan jika kandungan nitritnya diatas 0,3 ppm. Nitrit merupakan zat racun bagi ikan, karena bisa mengganggu difusi oksigen dalam darah ikan. Nilai fosfat sendiri merupakan indikator tingkat “kesuburan” perairan kolam.
Berita Terkait
- Begini Cara Menyimpan Pakan Ikan yang Benar
- Jangan Buang Batang Pisang, Manfaatkan untuk Kolam Lele
- Berkenalan dengan si Saprol
- Cara Menyimpan Ikan di Kulkas dan Mencairkan Ikan yang Beku
- Kepala DKP Wajibkan Peningkatan Kemampuan Teknis Petugas