Pelaksanaan Pelatihan Budidaya di Telaga Jlamprong
Rabu (6/2) Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gunungkidul melalui Seksi Perbenihan dan Produksi Bidang Perikanan Budidaya melaksanakan Pelatihan Budidaya di Telaga Jlamprong. Hari pertama pelaksanaan Pelatihan Budidaya di Telaga ini dihadiri seluruh pengelola Telaga Jlamprong dan unsur Bhabinkamtibmas Desa Ngeposari baik dari unsur Koramil maupun Polsek Semanu.
Bertindak sebagai narasumber pada kegiatan tersebut adalah Plt Kepala Bidang Perikanan Budidaya, Kepala Seksi Perbenihan dan Produksi serta Pengawas dan Penyuluh Perikanan Kecamatan Semanu.
Disela-sela materi yang disampaikan, Plt Kepala Bidang Perikanan Budidaya, Wasidi, S.Pt, menyarankan kepada pengelola telaga agar membentuk Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas). Beliau menyampaikan bahwa setiap telaga umumnya sudah memiliki pokmaswas hanya saja sebagian besar pokmaswas tersebut belum dikukuhkan atau belum memiliki legalitas. Dengan tidak adanya legalitas tersebut fungsi pengawasan tidak berjalan maksimal dikarenakan tidak adanya payung hukum yang menyertai kegiatan pengawasan yang dilakukan.
Legalitas ini penting mengingat masih banyaknya pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan masyarakat dalam pengelolaan telaga seperti penggunaan bahan atau alat yang dilarang untuk menangkap ikan. Dengan adanya legalitas tersebut pelanggaran-pelanggaran yang terjadi dapat ditindak oleh pokwasmas menurut Undang-Undang yang berlaku.
Saat materi manajemen pengelolaan kelompok yang disampaikan oleh Kepala Seksi Perbenihan dan Produksi, Yanuardianto, S.Pi diperoleh keterangan bahwa Telaga Jlamprong dikelola oleh 4 kelompok dari 4 padukuhan. Sistem pengelolaan yang digunakan adalah sistem bergilir tiap tahun dari bulan Januari sampai dengan bulan Desember. Air telaga yang tidak pernah kering menjadi keuntungan tersendiri bagi pengelola dikarenakan sepanjang tahun dapat dimanfaatkan untuk kegiatan budidaya ikan dan pariwisata. Mengenai kuantitas air, pengelola menyampaikan kedalaman air pada musim penghujan kurang lebih 3 meter sedangkan pada musim kemarau kedalaman air berkurang menjadi 1,5-2 meter.
Sistem 5W 1H (What, When, Who, Why, Where, How) yang disampaikan oleh Penyuluh Perikanan Kecamatan Semanu, Dedi Budiono, S.TP, dalam paparannya diharapkan dijadikan dasar oleh pengelola Telaga Jlamprong ini dalam budidaya ikan agar produksi yang dihasilkan dapat maksimal, berkualitas dan bermanfaat bagi pengelola dan masyarakat sekitar pada umumnya.
Berita Terkait
- BPKIL KKP Periksa Bakteri Kebal Obat di Bejiharjo
- Surveillans Ikan Koi di Ndalem Joglo Kuwarasan
- Ikan Asin Gunungkidul Diuji Formalin
- Pokdakan Mina Muda Mandiri Ikuti Sekolah Lapang Penyakit Ikan
- DKP Serahkan Bahan Ajar Pelatihan Budidaya Ikan Air Tawar (PIWK)