Pengaruh Musim Bediding terhadap Ikan
Bediding adalah sebuah istilah dalam bahasa Jawa untuk menyebut perubahan suhu yang mencolok khususnya di awal musim kemarau. Suhu udara menjadi sangat dingin menjelang malam hingga pagi, sementara di siang hari suhu melonjak hingga panas menyengat. Perubahan suhu yang demikian terjadi selama tiga hingga empat bulan dan selalu pada pertengahan tahun antara bulan Juni sampai Agustus. Bediding juga dikenal sebagai musim bediding yang merupakan musim peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.
Suhu udara pada masa musim bediding memang tidak sedingin di daerah subtropis seperti Eropa. Tetapi, kondisi ini sudah dapat membuat badan menggigil kedinginan, terutama di dataran tinggi seperti dataran tinggi Dieng. Perubahan musim ini juga biasa disebut orang jawa dengan musim pembawa penyakit pada manusia dan hewan peliharaan.
Untuk hewan ternak, menurut Profesor Kamiso H.N., wabah penyakit pada perikanan sering timbul berhubungan dengan musim. Pada saat musim kemarau, sekitar Juli sampai September, sering timbul berbagai penyakit yang bersifat endemik dan oportunistik. Contohnya Aeromonas hydrophila penyebab MAS, Pseudomonas sp. (BHS), Mycobacterium sp. (Mycobacteriosis), dan Ichthyophthirius multifilis (Ich). Hal tersebut disebabkan keterbatasan persediaan air sehingga kualitas air menurun serta bersamaan dengan rendahnya suhu air. Penurunan suhu udara akan menurunkan suhu air sehingga ikan menjadi stres, nafsu makan dan daya tahan tubuh menurun.
Berita Terkait
- Begini Cara Menyimpan Pakan Ikan yang Benar
- Jangan Buang Batang Pisang, Manfaatkan untuk Kolam Lele
- Berkenalan dengan si Saprol
- Cara Menyimpan Ikan di Kulkas dan Mencairkan Ikan yang Beku
- Kepala DKP Wajibkan Peningkatan Kemampuan Teknis Petugas