Berita

Benih Nila Alami Kematian, Milo Raharjo Lapor Posikandu DKP

Senin, 28 Juni 2021

Rabu, 23 Juni 2021 Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gunungkidul melalui Seksi Kesehatan Ikan dan Lingkungan melakukan monitoring kesehatan ikan. Tim dipimpin oleh Kepala Seksi Kesehatan Ikan dan Lingkungan, Dewi Asti, P., SP bersama Pengawas Perikanan. Turut serta Penyuluh Perikanan, Nur Azis, S.Pi serta Petugas Posikandu Dinas Kelautan dan Perikananan Kabupaten Gunungkidul, drh. Nurwahyudi.

Monitoring dilakukan karena adanya laporan kematian benih nila yang ditebar minngu lalu. Berdasarkan laporan Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan Milo Raharjo 2 Banyusoco, Playen, bahwa nila yang di tebar minggu lalu mengalami kematian sekitar 10 persen. Atas dasar laporan ini petugas Posikandu melakukan pengukuran kualitas. Juga dilakukan pengambilan sampel benih ikan nila untuk dilakukan uji pemeriksaan parasit di laboratorium Posikandu.

Hasil pengukuran oksigen terlarut atau Dissolved Oxygen (DO) sebesar 0,8 mg/l. Ini menunjukan bahwa kematian benih ikan nila diduga karena padat jumlah tebar terlalu tinggi. Jumlah ikan yang sangat padat menyebabkan DO mengalami drop terutama di waktu malam hari. Hasil pemeriksaan parasit ditemukan adanya Trichodina sp. dan Gyrodactylus sp. yang menempel pada kulit nila. Ini juga akan memicu terjadinya kematian benih nila tersebut.

Nurwahyudi menyampaikan tips atau langkah-langkah untuk menghindari agar jumlah kematian tidak bertambah. Langkah yang pertama dengan mengurangi kepadatan. Ini bisa dilakukan dengan cara memindahkan/menyebar benih nila tersebut ke kolam lain. Langkah yang kedua melakukan perbaikan kualitas air serta menambah sirkulasi air sehingga akan mempertahankan ketersediaan oksigen terlarut (YD, drh).