Hariyanto, Pembudidaya Lele di Patuk yang Kewalahan Layani Permintaan
Patuk - Dinas Kelautan dan Perikanan Pemda DIY pada Selasa 24 Agustus melakukan pengecekan fungsi saluran outlet atau pembuangan air di kolam Pokdakan Mina Lestari. Sebanyak 5 kolam bulat terpal berdiameter 3 meter diujicoba fungsionalitas outletnya. Ketua Tim, Non Prihatin, mengatakan bahwa kunci utama budidaya lele adalah manajemen kualitas airnya. Makanya kita cek saluran pembuangan ini, jelasnya. Limbah budidaya lele yang mengendap di dasar kolam harus dibuang secara rutin, imbuhnya.
Hariyanto, selaku ketua kelompok, menyampaikan bahwa pembuangan endapan limbah memang rutin dilakukan, minimal seminggu sekali. Pipa outlet kita cabut, air limbah mengalir ke saluran irigasi menuju sawah kami. AIr buangan tersebut rupanya kaya akan unsur pupuk, buktinya tanaman di sawah tumbuh subur. Kami bisa menghemat biaya pembelian pupuk, kata Hariyanto.
Ditanya apakah ada permasalahan pemasaran lele, bapak ramah yang juga berprofesi sebagai tukang kayu tersebut mengatakan aman. Malah saat ini sering dihubungi bakul lele yang menanyakan ketersediaan stok lele hasil budidayanya. Kami ada enam bakul yang siap mengambil produk budidaya kami, sayangnya saat ini lele kami belum masuk size pasar tutupnya.
Berita Terkait
- Kepala DKP Wajibkan Peningkatan Kemampuan Teknis Petugas
- Dirasa Lebih Mudah, Taryono Pilih Kolam Tanah
- Pelajari Manfaatnya, Jangan Tunda lagi Mengkonsumsinya
- Sumanto Ngeposari, Pensiunan yang Semangat Kembangkan Ikan
- Pelatihan Budidaya Patin di Semanu