Pelatihan Budidaya di Telaga Bembem, Giriasih, Purwosari : Kebiasaan “Ngebom” Sebelum Pemancingan
Ngebom atau memberi pakan ikan di sekitar lapak pemancingan memang menjadi kebiasaan pemancing sebelum hari pelaksanaan pemancingan dilaksanakan. Tujuan ngebom diantaranya untuk melihat seberapa banyak ikan yang ada di telaga sebelum mengikuti pemancingan. Ada juga peserta pemancingan yang sengaja ngebom untuk mengumpulkan ikan agar mendekati lapaknya.
Di acara pemancingan hal tersebut memang lazim dilakukan. Namun, akan menjadi masalah jika terlalu banyak peserta yang ngebom sebelum acara pemancingan dibuka. Banyaknya pakan yang ditebar di telaga membuat ikan terlalu kenyang, sehingga pada hari pelaksanaan pemancingan ikan tidak mau memakan umpan dari peserta pemancingan. Imbasnya peserta pemancingan kecewa karena ikan sulit dipancing.
Kasus tersebut pernah terjadi di Telaga Bembem, Giriasih, Purwosari. Sekitar dua jam sebelum pemancingan dibuka banyak peserta yang menebar pakan, baik untuk melihat banyaknya ikan atau bahkan bertujuan untuk memanipulasi ikan agar mendekati lapaknya yang telah dipesan.
Bukan banyak ikan yang didapat melainkan peserta pemancingan justru kesulitan mendapatkan ikan, bahkan tidak jarang peserta yang pulang dengan tangan kosong. Akibatnya Telaga Bembem, Giriasih, Purwosari memiliki image telaga yang sulit dipancing ikannya. Hal ini tentu saja merugikan bagi pengelola telaga.
Keterangan yang diperoleh pada saat Pelatihan Budidaya di Telaga Bembem, Giriasih, Purwosari pada hari Kamis (21/2) tersebut langsung ditanggapi oleh narasumber. Narasumber memberi saran kepada pengelola telaga agar calon peserta pemancingan diperbolehkan melihat banyaknya ikan dengan ngebom tersebut maksimal 2 atau 3 hari sebelum hari pelaksanaan pemancingan. Hal ini bertujuan agar ikan tidak terlalu kenyang pada saat pemancingan nanti.
Narasumber menambahkan hal tersebut memang memerlukan ketegasan dari pengelola telaga dan membuat aturan yang jelas. Namun hal tersebut memang harus dilakukan demi kepuasan pemancing dan tentu saja berimbas pada meningkatnya pendapatan pengelola telaga.Selain itu, narasumber berpesan agar pengelola telaga melengkapi fasilitas-fasilitas yang ada di telaga demi kenyamanan para pemancing.
Berita Terkait
- BPKIL KKP Periksa Bakteri Kebal Obat di Bejiharjo
- Surveillans Ikan Koi di Ndalem Joglo Kuwarasan
- Ikan Asin Gunungkidul Diuji Formalin
- Pokdakan Mina Muda Mandiri Ikuti Sekolah Lapang Penyakit Ikan
- DKP Serahkan Bahan Ajar Pelatihan Budidaya Ikan Air Tawar (PIWK)