Pengembangan Garam Rakyat
Tingginya harga garam di pasaran, ketergantungan garam di Yogya dari daerah lain dan adanya potensi garam di pantai Selatan DI Yogyakarta melatarbelakangi usaha pembuatan garam rakyat di Kabupaten Gunungkidul. Sampai saat ini usaha pembuatan garam rakyat baru berkembang di 2 lokasi, yaitu di Pantai Sepanjang, Kemadang, Tanjungsari, Gunungkidul dan Pantai Dadapayam, Kanigoro, Saptosari, Gunungkidul.
Usaha garam di Pantai Sepanjang dilakukan oleh Kelompok Tirta Bahari, dengan jumlah anggota 30 orang. Kegiatan berawal dari pelatihan garam tahun 2014. Pembuatan garam menggunakan meja penggaraman.Jumlah meja penggaraman 40 unit dengan ukuran 120x240 cm. Proses produksi garam rata-rata 5 hari sekali, sebanyak 4 meja dengan hasil ±10 kg/ meja. Produksi garam dari bulan Maret hingga Agustus 2018 tercatat sebanyak 1.282 kg. Sampai saat ini garam hasil produksi dipasarkan ke masyarakat sekitar, pengolah ikan dan wisatawan.
Kendala yang dihadapi dalam proses produksi garam rakyat, yaitu : tingginya gelombang dan kuatnya hembusan angin di pesisir sehingga pasir dan debu yang ada mencemari garam yang dihasilkan.
Sedangkan mengingat prospek kedepan terkait produksi garam rakyat ini cukup menjanjikan, maka kedepan usaha produksi garam rakyat akan dikembangkan pada daerah pantai lain yang lebih baik lagi.
Usaha pembuatan garam di Pantai Dadapayam dilakukan oleh Kelompok Garam Dadap Makmur, Pantai Dadapayam, Kanigoro, Saptosari. Pengembangan garam rakyat di Pantai Dadapayam diawali pelatihan pembuatan Garam dari BPPP Tegal, kelompok ini mampu panen perdana menghasilkan 152 kg dari volume air muda (4 BE) ±9m³.Panen selanjutnya direncanakan setiap 5 hari sekali dengan volume panen sebanyak 30 kg.
Berita Terkait
- Pemasaran Berkembang, Rezeki tak akan Tumbang
- Gemarikan di Semanu, Sosialisasikan Manfaat Ikan
- Tim Penggerak PKK Gunungkidul Sabet Juara II Lomba Masak Nasional
- Kemeriahan Harkanas 2023 Ala DKP Gunungkidul
- Gemar Makan Ikan di Mulusan Paliyan