Mengenal Amonia, Zat yang Sangat Riskan bagi Kehidupan Ikan
Amonia merupakan hasil katabolisme protein yang diekskresikan oleh organisme dan merupakan salah satu hasil dari penguraian zat organik oleh bakteri. Amonia di dalam air bisa terdapat dalam bentuk tak terionisasi (NH3) atau bebas. Amonia juga bisa dalam bentuk terionisasi (NH4+) atau ion amonium. Kadar amonia bebas dalam air yang melebihi 0,2 mg/L bersifat racun bagi beberapa jenis ikan. Selain itu kadar amonia yang tinggi dapat dijadikan sebagai indikasi adanya pencemaran bahan organik yang berasal dari limbah domestik dan limpasan pupuk pertanian.
Adapun sumber amonia di perairan umum adalah hasil dari pemecahan nitrogen organik berupa tumbuhan dan biota akuatik yang telah mati. Pada kolam budidaya, amonia lebih banyak dihasilkan dari kotoran ikan atau sisa pakan yang tidak termakan. Kotoran padat dan sisa makanan yang tidak termakan adalah bahan organik dengan kandungan protein tinggi. Bahan organik ini selanjutnya akan diuraikan menjadi polipeptida, asam-asam amino dan akhirnya menjadi amonia sebagai produk akhir.
Dalam budidaya ikan, pengukuran amonia perlu dilakukan. Terlebih lagi saat memasuki tahap akhir budidaya, dimana kualitas air biasanya menurun drastis. Kandungan amonia dalam air dapat diukur menggunakan metode titrasi. Bisa juga menggunakan peralatan laboratorium seperti Spectrophotometer atau Compactphotometer.
Apabila diketahui nilai kandungan amonia melebihi batas, cara yang bisa kita lakukan untuk menurunkan kadar amonia adalah sebagai berikut :
- Lakukan penggantian air
- Buang endapan di dasar kolam, bisa dengan metode sipon
- Buat sistem sirkulasi air, bisa dengan aerasi menggunakan aerator atau pompa air
- Tambahkan probiotik pengurai amonia
_DioMcS_
Berita Terkait
- Pakan Semakin Mahal tapi Harga Ikan Tidak Naik ?
- Mina Salam Konsisten Budidayakan Lele dengan Sayuran
- Begini Cara Menyimpan Pakan Ikan yang Benar
- Jangan Buang Batang Pisang, Manfaatkan untuk Kolam Lele
- Berkenalan dengan si Saprol