Hal-hal yang Perlu Diperhatikan ketika Kita Memiliki Kolam dari Terpal
- Rawan Bocor
Dalam pemasangan terpal, sebisa mungkin terpal diletakkan pada tempat yang bebas dari benda bersudut lancip, untuk mengurangi risiko terpalnya tertusuk. Pecahan batu atau serpihan kayu dan lain sebagainya harus dibersihkan. Terpal juga bisa saja tertusuk paku atau kawat pada tiang penegak dindingnya. Kita harus berhati-hati dalam memberikan pakan tambahan, karena bisa saja pakan tambahan tersebut bisa menyebabkan kebocoran. Selain itu, hewan pengerat seperti tikus juga senang menggigit terpal dan bisa menjadi salah satu penyebab terpal menjadi bocor.
- Mudah Lapuk Karena Terik Matahari
Kolam terpal yang terkena paparan panas dari sinar matahari secara terus menerus akan membuat terpal menjadi cepat lapuk. Hal ini membuat terpal menjadi mudah rusak sebelum waktunya. Untuk mengurangi efek terik mentari, bisa dibuatkan penutup terpal dari daun kelapa, batu batako atau karung berisi tanah.
- Kurangnya Ion dan Mineral dari Tanah
Keunggulan dari kolam ikan tanah yakni banyaknya kandungan mineral renik yang bagus untuk kebutuhan nutrisi ikan. Tanah juga berguna untuk menstabilkan ion dalam air. Sehingga, saat air kekurangan ion maka bisa didapatkan dari tanah. Bahkan, saat air kelebihan ion maka tanah akan mudah mengikatnya. Dekomposer alami juga sudah ada di kolam tanah. Biasanya ikan yang dibudidayakan pada kolam terpal tidak tumbuh secepat dan sebesar ikan yang dibudidayakan pada kolam tanah. Hal ini bisa dioptimalkan dengan menambahkan zat tambahan pada kolam terpal semisal probiotik, tetes tebu dan zat lainnya yang bermanfaat .
- Air Kolam Cepat Berbau
Ikan yang dibudiyakan pada kolam terpal akan menghasilkan bau tidak sedap dikarenakan tidak ada/minimnya bakteri seperti pada kolam tanah. Bakteri positif berguna sebagai penyuplai mineral dan perombak bahan organik. Proses perombakan bahan organik ini akan berjalan dengan sehingga bisa membantu untuk menguraikan pakan ikan yang tidak habis sehingga tidak akan lama mengendap di dasar kolam. Pada kolam terpal akan lebih cepat berbau karena proses pembusukan pakan ikan yang tidak habis tersebut akan diuraikan dalam waktu yang cukup lama. Tak hanya itu, proses penguraian yang lama ini juga akan mengurangi kadar oksigen dalam air.
- Tidak Awet
Rata- rata usia kolam terpal yaitu hanya sekitar 2 tahun saja, sedangkan untuk kolam tanah atau semen bisa mencapai usia berpuluh-puluh tahun. Butuh usaha ekstra agar kolam terpal bisa awet hingga 3- 5 tahun.
Pemilihan jenis kolam memang bergantung dengan tujuan berbudidaya ikan. Apabila Anda mempertimbangkan masalah mobilitas, biaya dan kemudahan dalam pengembangannya maka kolam terpal bisa menjadi pilihan terbaik. Namun, apabila prioritas Anda adalah kualitas ikan dan penggunaan kolam untuk jangka panjang maka kolam tanah atau permanen dari semen cocok untuk hal tersebut.
Berita Terkait
- Pakan Semakin Mahal tapi Harga Ikan Tidak Naik ?
- Mina Salam Konsisten Budidayakan Lele dengan Sayuran
- Begini Cara Menyimpan Pakan Ikan yang Benar
- Jangan Buang Batang Pisang, Manfaatkan untuk Kolam Lele
- Berkenalan dengan si Saprol