Berita

Pembesaran Sidat di Tambak

Rabu, 11 November 2020

Sidat (Anguilla sp.) menjadi potensi perikanan Indonesia dan masih terus dikembangkan karena permintaan pasarnya terus meningkat. Pembesaran sidat mulai banyak diminati masyarakat karena keuntungan yang didapat sangat menjanjikan.

Tahap pertama yang harus dilakukan untuk budidaya sidat adalah persiapan lahan. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah keringkan tambak selama 2-3 hari sampai tanah dasar relatif kering dengan kadar air 15-20%. Selanjutnya lakukan pengupasan tanah dasar sedalam 5-10 cm dengan menggunakan cangkul kemudian angkat tanah tersebut untuk meninggikan tanggul. Lakukan perataan dan pemadatan dasar tambak kemudian keringkan selama 5-7 hari, proses ini bertujuan agar gas-gas berbahaya yang terkandung dalam tanah dapat keluar. Buatlah jembatan ancho untuk sarana dalam pemberian pakan serta buat pula pagar biosecurity untuk menjaga sanitasi dan menghindari hama dan penyakit ke dalam tambak.

Tahap kedua adalah persiapan tambak. Isilah air ke dalam petakan tambak setinggi 100-150 cm. air yang digunakan berasal dari tendon yang telah melalui proses pengolahan. Lakukan pemberatasan hama dengan menggunakan saponin dosis 20-25 ppm.

Tahap selanjutnya dalah persiapan benih. Benih sidat ukuran 50-100 gr per ekor ditebar dengan kepadatan 5 ekor per meter persegi. Langkah awal sebelum ditebar adalah dengan melakukan proses aklimatisasi pada bak ukuran 3 meter x 5 meter selama 3-5 hari. Berilah garam dengan dosis 200 ppm ke dalam bak aklimatisasi untuk membunuh parasit yang menempel pada tubuh sidat.

Pada tahap pemeliharaan pakan yang digunakan berupa pakan pellet dengan dosis 1-2% dari biomassa. Pemberian pakan dilakukan 2 hari sekali yaitu pada pagi dan sore hari. Pakan diberikan dengan menggunakan ancho, hal ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan pakan. Pergantian air dilakukan sebanyak 25% setiap dua minggu sekali atau bila terjadi penurunan kualitas air. Proses pemeliharaan dilakukan selama 4-6 bulan dengan tingkat kelulusan hidup hingga 80%.

Sumber : Twitter @BudidayaKKP