Digital Marketig Bagi Pemasar Ikan
“Dunia tak selebar daun kelor”. Itulah pepatah yang menunjukkan bahwa dunia begitu luasnya. Namun di era sekarang Dunia tak lebih luas dari sebuah gadget karena melalui gadget seseorang bisa memasarkan produk unggulannya ke seluruh dunia. Itulah salah satu saripati yang disampaikan seorang narasumber mas Agung Yudha Prawira Area Manager Rumah Kreatif Gunungkidul dalam paparannya yang berjudul “Mengenal Lebih Dekat Digital Marketing dalam Usaha Perikanan”. Paparan tersebut disampaikannya dalam Pembinaan Kelompok Pengolah dan Pemasar Hasil Perikanan (POKLAHSAR) yang diselenggarakan hari Kamis, 14 Februari 2019 di Dalem Yangti Guest House Jl. MT. Pontjodirjo Selang Wonosari. Kegiatan ini, disamping dimaksudkan untuk menjalin komunikasi antara Pemasar Ikan di wilayah Wonosari, Semanu dan Playen dengan Dinas Kelautan dan Perikanan juga untuk memberikan tambahan pengetahuan digital diera milenial serta prinsip-prinsip keamanan pangan dan perencanaan usaha perikanan.
Narasumber lain, Ir. Supriyono, MMA, menekankan pentingnya pencatatan dalam usaha perikanan terutama bagi pemasar ikan. Hal itu diamini oleh narasumber berikutnya, Noor Ichsan, S.Pi, MPA, yang mengingatkan perlunya pemasar ikan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penggunaan bahan-bahan yang terlarang seperti formalin/borax dan konsisten dalam menerapkan Sistem Rantai Dingin (Cold Chain System).
Saat sesi Diskusi Bapak Sugeng Sayoga, Pemasar Ikan Wonosari, menyampaikan bahwa minat masyarakat Gunungkidul dalam mengonsumsi ikan dari tahun ke tahun semakin meningkat meskipun masih dibawah daerah lain. Hal itu terlihat dari semakin meningkatkannya volume penjualan pemasar ikan dari tahun ke tahun. Namun demikian beliau menandaskan perlunya perhatian yang lebih dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kab.Gunungkidul karena tidak adanya bantuan bagi Pemasar dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Selain itu hasil perikanan laut lokal hanya 20% yang bisa masuk pasar lokal selebihnya dikirim keluar daerah sehingga pemasar terpaksa mendatangkan ikan dari luar daerah yang 80%nya berasal dari Pantura.Hal senada disampaikan oleh Pemasar lain yang mengeluhkan mandegnya usaha olahan kripik kulit lele di Semanu karena minimnya peralatan yang dimilikinya padahal omzetnya cukup lumayan.
Pertemuan ditutup dengan saran yang disampaikan oleh Mas Wahyudi, S.St.Pi, Penyluh Perikanan Bantu, bahwa untuk lebih bisa mendapat perhatian dari Dinas para pemasar perlu tergabung dalam kelompok. Apalagi sudah pernah terbentuk kelompok sekitar 4-5 tahun yang lalu namun tidak aktif karena sang ketua kelompok beralih profesi. Penyuluh siap mendampingi pembentukan dan pembinaan kelompok Pemasar Ikan sesuai Pedoman Umum Penumbuhan Kelompok Utama Perikanan sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No.14 tahun 2012.(NI)
Berita Terkait
- Pemasaran Berkembang, Rezeki tak akan Tumbang
- Gemarikan di Semanu, Sosialisasikan Manfaat Ikan
- Tim Penggerak PKK Gunungkidul Sabet Juara II Lomba Masak Nasional
- Kemeriahan Harkanas 2023 Ala DKP Gunungkidul
- Gemar Makan Ikan di Mulusan Paliyan