Berita

Pelatihan Budidaya di Telaga : Pemanfaatan Potensi Bendung Jowinantang Untuk Perikanan

Jumat, 08 Februari 2019

Bagi sebagian besar masyarakat mungkin masih asing dengan nama Bendung Jowinantang. Bendung ini merupakan obyek wisata baru di Kecamatan Semanu yang di akhir tahun 2018 lalu selesai pembangunannya. Dengan memanfaatkan mata air yang berada di Dusun Dengok, Pacarejo aliran air yang dahulunya hanya sebatas “kalenan” kini disulap menjadi sebuah bendung yang indah dan menarik untuk dikunjungi masyarakat.

Selain untuk obyek wisata pembangunan bendung ini juga bertujuan untuk pengairan sawah disekitarnya. Disamping itu potensi air yang tidak penah kering sepanjang tahun akan dimanfaatkan pengelola bendung ini menjadi media berbudidaya ikan.

Setelah pembangunan selesai walaupun belum seratus persen rampung, kelompok pengelola Bendung Jowinantang mengajukan permohonan pelatihan kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gunungkidul. Menindaklanjuti hal tersebut melalui Seksi Perbenihan dan Produksi Bidang Perikanan Budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gunungkidul memasukkan nama Bendung Jowinantang menjadi salah satu penerima kegiatan Pelatihan Budidaya di Telaga tahun 2019 disamping 13 lokasi lain di seluruh wilayah Gunungkidul.

Pelatihan telah dilaksanakan pada hari Kamis (7/2) di pendopo yang dibangun di area bendung. Selain dihadiri seluruh anggota pengelola bendung (Pokdarwis), turut hadir pula perwakilan pemerintah Desa Pacarejo dan Kecamatan Semanu.

Mengingat kegiatan budidaya ini adalah yang pertama kalinya bagi kelompok pengelola, Penyuluh Perikanan Kecamatan Semanu yang menjadi narasumber dalam pelatihan tersebut menekankan agar manajemen kelompok benar-benar diperhatikan. Pengelola telaga harus solid dan secara benar membudidayakan ikan sesuai dengan materi yang telah disampaikan oleh narasumber lain.

Dari keterangan yang didapat saat penyampaian materi oleh Kepala Seksi Perbenihan dan Produksi, pengelolaan akan dilaksanakan oleh masyarakat dari 4 padukuhan di sekitar bendung. Kemudian untuk pemanenan akan dilakukan pemancingan dengan sistem tiket seperti pengelolaan telaga pada umumnya. Pengelola juga telah mensterilkan bendung dari ikan-ikan predator agar benih yang ditebar nanti aman dari serangan hama tersebut.

Mengingat fasilitas yang telah dibangun seperti jogging track, pendopo, kamar mandi, bahkan ada area motor trail yang sedang dalam proses pembangunan, Dinas Kelautan dan Perikanan Gunungkidul optimis bendung ini dapat menarik wisatawan bukan hanya minat khusus pemancingan melainkan juga wisatawan umum. Dengan adanya bendung dan pemanfaatannya dari segala potensi yang ada diharapkan dapat mengangkat taraf ekonomi masyarakat sekitar dan turut menggerakkan masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam yang ada dilingkungan mereka.