Berita

Benih Lele tersedia di UPR Paithon Lestari

Kamis, 14 Februari 2019

Unit Perbenihan Rakyat (UPR) merupakan masyarakat perikanan penyedia benih ikan dengan kapasitas produksi berskala rumah tangga. Tercatat sebanyak 62 UPR yang berada di Kabupaten Gunungkidul. Namun demikian, dari jumlah tersebut sekitar 40 – 50 % mengalami kendala keterbatasan air saat musim kemarau sehingga hanya beraktivitas secara optimal saat musim penghujan saja.

Petrus Suhardi, atau lebih dikenal dengan panggilan Pak Hardi Pulutan, merupakan salah satu pelaku UPR yang berada di dusun Pulutan RT 02 RW 01 desa Pulutan kecamatan Wonosari. Sebelumnya Pak Hardi merupakan penyedia air bersih bagi warga sekitar dengan membuat sumur bor beserta instalasinya dan sebagai pembudidaya ikan. Beliau kemudian mengembangkan usahanya dengan membentuk UPR dan juga usaha pemancingan. Seiring berjalannya waktu serta bertambahnya kesibukan beliau, kini Pak Hardi memfokuskan pada usaha penyediaan air bersih dan usaha UPR. Usaha pembudidayaan ikan khususnya pembesaran lele kemudian diarahkan kepada warga sekitar, untukkemudian tergabung dalam kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) “Paithon Lestari”.

Dengan memiliki 8 petak kolam yang dikhususkan untuk pembenihan, Pak Hardi mengaku kesulitan memenuhi permintaan benih dari berbagai tempat. Tercatat permintaan benih berasal dari desa Sodo dan desa Karangasem kecamatan Paliyan; dari desa Mulo , desa Wareng, desa Siraman dan desa Pulutan Kec. Wonosari; serta dari desa Logandeng dan desa Plembutan kecamatan Playen. Untuk itu Pak Hardi melakukan kerja sama dengan pembenih atau UPR dari wilayah lain seperti dari Pundong Bantul dan dari Girisuko Panggang. Pak Hardi mengaku pada bulan-bulan sepi masih bisa menjual sekitar 40.000 ekor benih tiap bulan. Bila sedang ramai, bisa terjual 80.000 ekor/bulan. Benih lele yang paling laris adalah yang berukuran 4 sampai 6 cm dengan harga sekitar 200 rupiah/ekor.